Moog01 Saat ini sudah tidak aneh lagi apabila musisi memainkan keyboard /
synthesizer. Synthesizer, berasal dari kata ‘to synthesize’ atau
mengimitasi. Yang di imitasi atau berusaha ditiru adalah suara instrumen
musik akustik. Tetapi karena menggunakan komponen elektronik, hasil
sound imitasi ini tidak sempurna. Mencoba meniru suara piano akustik,
bass, gitar, string, drum dan lain-lain ternyata gagal, sound elektronik
ini tidak mirip sama sekali dengan aslinya.
Tetapi hikmahnya, ternyata sound imitasi ini malah menjadi sound yang
banyak digunakan dalam segala jenis musik baik pop, rock, jazz fusion
dan sebagainya.
Dalam musik pop Indonesia juga banyak digunakan misalnya pada lagu-lagu Glen Friedly (ingat intro lagu ‘Sekali Ini’), Dewa, Rio Febrian, Dewi Sandra, The Groove, Saat ini sudah tidak aneh lagi apabila musisi memainkan keyboard / synthesizer. Synthesizer, berasal dari kata ‘to synthesize’ atau mengimitasi. Yang di imitasi atau berusaha ditiru adalah suara instrumen musik akustik. Tetapi karena menggunakan komponen elektronik, hasil sound imitasi ini tidak sempurna. Mencoba meniru suara piano akustik, bass, gitar, string, drum dan lain-lain ternyata gagal, sound elektronik ini tidak mirip sama sekali dengan aslinya. Tetapi hikmahnya, ternyata sound imitasi ini malah menjadi sound yang banyak digunakan dalam segala jenis musik baik pop, rock, jazz fusion dan sebagainya. Dalam musik pop Indonesia juga banyak digunakan misalnya pada lagu-lagu Glen Friedly (ingat intro lagu ‘Sekali Ini’), Dewa, Rio Febrian, Dewi Sandra, The Groove, Club ‘80, Indra Lesmana dan lain-lain.
Tetapi apakah Anda tahu sejarah synthesizer ini ? Dalam dunia musik, nama Robert Moog (wafat tahun 2005) adalah pelopor synthesizer dan elektronik musik. Memang dia bukan yang pertama membuat synthesizer tetapi dia adalah orang yang mempopulerkan synthesizer. Synthesizer ‘Moog’ (sesuai namanya) banyak digunakan musisi seluruh dunia, yang membuat namanya identik dengan synthesizer.
Dalam musik pop Indonesia juga banyak digunakan misalnya pada lagu-lagu Glen Friedly (ingat intro lagu ‘Sekali Ini’), Dewa, Rio Febrian, Dewi Sandra, The Groove, Saat ini sudah tidak aneh lagi apabila musisi memainkan keyboard / synthesizer. Synthesizer, berasal dari kata ‘to synthesize’ atau mengimitasi. Yang di imitasi atau berusaha ditiru adalah suara instrumen musik akustik. Tetapi karena menggunakan komponen elektronik, hasil sound imitasi ini tidak sempurna. Mencoba meniru suara piano akustik, bass, gitar, string, drum dan lain-lain ternyata gagal, sound elektronik ini tidak mirip sama sekali dengan aslinya. Tetapi hikmahnya, ternyata sound imitasi ini malah menjadi sound yang banyak digunakan dalam segala jenis musik baik pop, rock, jazz fusion dan sebagainya. Dalam musik pop Indonesia juga banyak digunakan misalnya pada lagu-lagu Glen Friedly (ingat intro lagu ‘Sekali Ini’), Dewa, Rio Febrian, Dewi Sandra, The Groove, Club ‘80, Indra Lesmana dan lain-lain.
Tetapi apakah Anda tahu sejarah synthesizer ini ? Dalam dunia musik, nama Robert Moog (wafat tahun 2005) adalah pelopor synthesizer dan elektronik musik. Memang dia bukan yang pertama membuat synthesizer tetapi dia adalah orang yang mempopulerkan synthesizer. Synthesizer ‘Moog’ (sesuai namanya) banyak digunakan musisi seluruh dunia, yang membuat namanya identik dengan synthesizer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar